Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

SANDI AMBALAN/ RACANA

KEHORMATAN ITU SUCI JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN SABDA PANDITA RATU SATU KATA DALAM KEBENARAN BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH WIRA ADHI TARUNA KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA TAK KENAL STRATA DAN KASTA MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA ITULAH KEHENDAK DAN CITA CITA AMBALAN/ RACANA KITA SEMOGA TUHAN MERACHMATINYA.

Adat Ambalan Gugus Depan SMA Negeri Ciawigebang

Adat Ambalan di setiap Gugus Depan pastilah berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh Adat Ambalan yang diambil dari Gugus Depan SMA Negeri Ciawigebang . Adat Ambalan adalah suatu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan di ambalan tersebut dan yang membuat berbeda dengan ambalan-ambalan lain tetapi masih mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serta Petunjuk Penyelenggaraan Kegiatan Kepramukaan. Adat Ambalan dipelihara, dilestarikan, dan dirubah jika dalam keadaan diperlukan dan mendesak oleh Juru Adat Ambalan melalui Musyawarah Ambalan. · Selama menjadi Tamu Penegak / Tamu Ambalan peserta didik mempunyai kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di ambalan Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka, seperti : 1. Pakaian Seragam Pramuka tamu Ambalan adalah Seragam Pramuka tanpa tanda pengenal lainnya, memakai kaos kaki hitam dan sepatu berwarna hitam serta memakai sabuk hitam. 2. Tamu Ambalan diwajibkan memakai

Adat Ambalan

Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu Ambalan/ Racana. Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka. MEMAHAMI ADAT AMBALAN/ RACANA. 1. Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui musyawarah ambalan. 2. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi. 3. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju. 4. Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan : Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara. Variasi dalam melaksanakan pelantikan,